Langkah 4. Rencana Bagaimana Menguji Modul (Plan How
To Test The Module)
Programmer harus
menyiapkan rencana pengujian
modul dan data
pengujian sebelum dikodekan. Rencana
pengujian dilakukan setelah
kode ditetapkan. Mereka
cenderung hanya menguji bagian
kode yang paling
‘sulit’. Pimpinan proyek
bisa saja melakukan tuntutan pada penelusuran rencana
pengujian sepanjang disain
modul sedang dilaksanakan.
Kerjakan penelusuran ini bersama-sama.
Langkah 6. Menguji Modul (Test The Module)
Programmer menguji
modul dengan menetapkan
lingkungan yang tepat,
menyediakan beberapa input, membiarkan modul langsung memproses secara
logik dan mendapatkan hasilnya. Beberapa input mungkin tidak sebenarnya,
terutama jika modul tersebut tidak menyediakan input yang sebenarnya.
Modul seharusnya
diuji dalam dua tahap, yaitu :
• Tahap Pertama disebut pengujian “ White
Box”. Programmer harus mengetahui isi di
dalam modul dan
menyediakan data pengujian,
sehingga masing-masing path
logical dalam program dapat dieksekusi.
• Tahap
Kedua atau pengujian
“Black Box” dapat
dilakukan. Dalam pengujian
ini, programmer mengabaikan bagian dalam dari modul – data disediakan
secara berurut dan dianggap seperti pemakaian sebenarnya.
Langkah 7. Menguji
Level Terendah dari
Integrasi (Test The
Lowest Levels Of Integration)
Jika modul utama
memanggil sub-modul, programmer harus menggabungkan dan menguji semua modul secara bersama-sama. Bahkan jika
programmer tidak bertanggung jawab untuk
menulis sub-modul, programmer harus menguji perintah CALL dan RETURN dari
seluruh modul.
Metode
terbaik untuk melakukan
hal ini adalah
membuat sebuah “program
stub” (potongan program)
sebagai pengganti sub-modul.
Potongan program ini
dapat terdiri dari empat baris
program yang menunjukkan bahwa kontrol sudah diterima dengan baik,
tampilkan parameter penerima,
jika perlu lakukan
pengontrolan kembali dengan beberapa parameter yang tidak
sebenarnya.