Senin, 30 September 2013

TUGAS 1 ISD: 20 Mobil dan 1 Motor Digembosi Tim Gabungan Dishub

Mobil yang parkir ngawur digembosi bannya/Rois J
Surabaya - Tim penertiban parkir ngawur dari gabungan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Garnisun dan Satlantas Polrestabes Surabaya kembali menertibkan kendaraan parkir ngawur. Hasilnya, sebanyak 16 kendaraan yang parkir ngawur di sepanjang Jalan Prof Moestopo digembosi bannya.
Awalnya, kendaraan yang parkir di badan jalan tersebut didatangi petugas. Petugas pun berusaha mencari pemilik atau pengemudinya. Karena tidak ada yang muncul, petugas dari regu demak (D) Dishub Surabaya pimpinan Henri Utoyo pun terpaksa menggembosi, dan mencabut pentilnya.
"Kita sudah memanggilnya tapi nggak ada yang muncul," ujar Komandan Regu demak (D) Dishub Surabaya Henri Utoyo kepada detikcom, Senin (30/9/2013).
Setelah melakukan penggembosan di Jalan Prof Moestopo, tim gabungan melanjutkan perjalanan di Jalan Dharmawangsa depan IRJ, IRD RSU dr Soetomo.
Di lokasi ini, sebanyak 4 unit mobil digembosi karena sudah diingatkan masih parkir ngawur.
"Total ada 16 kendaraan yang kita tindak di Jalan Prof Moestopo. Kemudian dilanjutkan ke Dharmawangsa ada 4 kendaraan," terangnya.
Di tempat terpisah, tim dari regu cepu (C) juga melakukan patroli parkir ngawur di Jalan Basuki Rahmat. Petugas mengingatkan ke petugas parkir dekat gedung BRI Tower, agar tetap tertib mengatur kendaraan parkir.
Saat melanjutkan perjalan, petugas berhenti di pintu keluar Hotel Bumi Surabaya dan mendatangi pengendara motor yang parkir di atas pedestrian. Setelah diingatkan agar tidak parki ngawur, pengendara motor itu pun melanjutkan perjalanan.
Namun ada sebuah sepeda motor dari salah satu perusahaan ekspidisi masih parkir di pedestrian. Petugas pun berusaha mencari siapa pengemudi motor. Karena tidak ditemukan, petugas menggembosi ban motor
 Rois Jajeli - detikNews

sumber : http://news.detik.com/surabaya/read/2013/09/30/131427/2373139/475/20-mobil-dan-1-motor-digembosi-tim-gabungan-dishub?9922032

seperti yang telah diberitakan diatas, bahwa saat ini kurangnya kesadaran diri terhadap hal hal yang penting yang dianggap sepele, sepertihalnya parkir ngawur, mungkin para pelaku parkir ngawur tersebut tidak terlalu memperdulikan dampak dari parkir ngawur itu sendiri, bisa saya katakan bahwa parkir ngawur tersebut sudah menjadi budaya diindonesia. sepertihalnya di kota kota besar, parkir ngawur tersebut menyebabkan kemacetan, karena luas jalan termakan oleh lahan parkir tersebut.

saya sangat setuju dengan apa yang dilakukan oleh aparat aparat disurabaya tersebut, selain menjaga ketertiban lalu lintas, hal tersebutpun mengurangi kemacetan yang dikarnakan oleh parkir ngawur tersebut.

Nama:     Yahya
NPM: 1911381
Kelas:   1KA02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar